Rabu, 15 Januari 2014
In:
Coretan Hati
Rindu Tiada Terperi
Rindu Tiada Terperi
Read More..
Rindu Tiada Terperi
when it's over, so they say
it'll rain on sunny day
(I know)
shining down like water
("Have You Ever Seen The Rain"
Creedence Clearwater Revival)
Langit biru cerah tenang
Awan putih serupa bidadari
Seperti merpati, berubah-ubah
Hati riang angin, pada kanvas langit
Bulan menyembul. sahaja
Separuh saja
Alhamdulillah, Maha Suci Engkau
Yang menggetarkan hati
Menumbuhkan haru di dasar batin
Hamdan wa syukron ya Rabb,
Telah Engkau turunkan teladan utama
Sepanjang sejarah hidup kehidupan
Hingga akhir masa
Di puncak bukit sepi
Amat dalam di dasar diri
Perlahan tumbuh kuntum bunga
Merekah satu-satu kelopaknya
Mengaroma wangi, penuh di diri
Rinduku membuncah
Sungguhkah badai datang sewaktu-waktu
Tiada terduga? tampak olehku muara
Jalannya. hujan deras Ia tumpahkan
Tubuh basah, gelimang cahaya
Nyanyi rindu penuh di jiwa
Tiada terperi
Kamis, 09 Januari 2014
In:
Coretan Hati
Haruskah Kubunuh Waktu
Tak tik tak tik tak tik ...
Waktu berjalan
Perlahan memisahkan
Tak tik tak tik tak tik ...
Terus bergerak, pasti
Mencipta jarak, sejak pergiku
Haruskah selalu bersamamu
mungkinkah
Tak tik tak tik tak tik ...
Pada ruang kosong itu
Waktu datang, hadirkan diri padamu
Dengarkan segala keluh kesah
Takzim menyimak harapan dan keinginanmu, lalu
Bagai pohon rindang, diteduhi hatimu
Bersandar kau hingga lena, tertidur
Mimpi indah bersama
Mungkin waktu telah mengurungku
Rindu tak terjaga, ingin segera berlari padamu
Tapi, dimanakah kamu
Tiada sapa, tiada senyum
Tak ada pandangan mata
Hanya ruang kosong dan ... nyata terdengar
Detak waktu
Tak tik tak tik tak tik ...
Kekasih, kaukah itu
Sosok yang mencumbu sang waktu
Bahkan punggungmu, enggan menoleh
Berpaling dariku
Hanya kau yang dapat memahami betapa
berharganya kasih, sayang dan ... cinta"
Pujamu merayu sang waktu
Haruskah kubunuh ia
Haruskah kuhabisi sang waktu?
Meski itu berarti, usaikan
Detak sendiri?
Itukah inginmu?
Langganan:
Postingan (Atom)